Minggu, 08 Januari 2012

KEJUJURAN atau KEBOHONGAN

Rasulullah SAW dalam mengemban tugas dakwah Islam di masyarakat, telah dibekali 4 sifat luar biasa pengaruhnya guna mewujudkan perubahan pada kebaikan ketika berbagai bentuk keserakahan, kesewenangan dan kebohongan begitu kuat mendominasi kehidupan jahiliyah.
Namun, Rasulullah mampu konsisten dengan empat sifatnya, yaitu:
  • Shiddiq, benar perkataan dan perbuatan, apa yang diucapkan dan dilakukan adalah sama, bukanlah ketidakjujuran atau kebohongan apa yang dilakukannya. 
  • Amanah, terpercaya atau dapat dipercaya, bukanlah pengkhianat yang lalai dari amanat. 
  • Fathonah, cerdas, tidaklah mungkin Nabi Muhammad SAW itu bodoh yang tidak mengerti apa-apa. 
  • Tabligh, menyampaikan wahyu, tidak ada yang disembunyikan apa yang disampaikan.
Semuanya dilakukan untuk mengajak pada kebenaran karena saat itu sudah tidak ada bedanya antara yang haq dan yang bathil, justru para elite menjadi pelopor mengkampanyekan kebathilan secara brutal dan liar. Keberadaan Rasulullah Muhammad SAW yang berada di tengah pusaran kejahiliyaan tentunya mendapat perlakuan yang kasar, keras, dan kejam, sehingga ayat di bawah ini menjadi penenang dan harapan untuk terus termotivasi melakukan kebenaran.



“Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar".” (QS. Al Maidah: 119)

Saat ini seringkali kita saksikan berbagai benturan antara kepentingan menegakkan kejujuran atau memenangkan kebohongan, maka sebagai manusia yang telah diberikan kebebasan untuk memilih bukan berarti bebas memilih tanpa petunjuk wahyu-Nya, karena melalui petunjuk wahyu-Nya itulah kita akan menjadi pribadi yang sadar akan tugas kemuliaan, sedang jika kita berpaling dari petunjuk wahyu-Nya berarti kita berada dalam kehinaan yang sehina-hinanya, karena berbagai potensi dirinya ditelantarkan dan lebih mementingkan nafsunya.
Kejujuran dan kebohongan adalah dua sifat manusia yang sangat bertolak belakang sehingga implikasi dari perbuatan tersebut juga berbeda. Kejujuran membawa kebahagiaan yang sesungguhnya karena memang selalu berorientasi pada kebenaran yang senantiasa diperjuangkan untuk dimenangkan meski banyak tantangan. Sedangkan, kebohongan membawa kebahagiaan yang semu dan rapuh karena memang orientasi hidupnya untuk kesalahan meski direkayasa sehingga dianggap benar, maka kegelisahanlah yang menghantuinya karena hidupnya telah menciderai nilai-nilai kemanusiaan.
Dan saat inipun kejahiliyaan itu berkibar kembali untuk merusak tatanan guna menjungkirbalikkan tata nilai dan kemanusiaan melalui tindakan ketidakjujuran yang terus dibanggakan. Apa jadinya kehidupan ini jika kebohongan dijadikan pijakan dan kebajikan, tentunya akan menghancurkan kehidupan itu sendiri, maka sungguh berbahagialah mereka yang konsisten memperjuangkan kejujuran sebagai pilihan hidupnya untuk meraih kebahagiaan, kemenangan, dan kemuliaan. Singkirkan kebohongan karena berakibat menghancurkan kemuliaan, dan perjuangkan kejujuran itu karena termasuk kemuliaan yang dapat meraih kemenangan.
 
Oleh : Drs. Andi Hariyadi, M.Pd.I.
Editor : Syamsi

Jika anda menyukai artikel ini, silahkan di link balik dengan menyertakan link berikut di situs anda . Terima kasih.


0 komentar:

Posting Komentar

Tutur Kata Cerminan Pribadi Anda

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons