Minggu, 27 November 2011

NABI IBRAHIM TOKOH PANUTAN


Hari besar Islam yaitu Idul Adha sudah melewati kita. Tapi tahukah bahwasannya di momen tersebut banyak hikmah yang dapat menjadi panutan kita sebagai umat islam saat ini. Mulai dari puasa Arafah yang menurut Rasulullah SAW bisa menutup kesalahan setahun yang lalu dan setahun mendatang. Dilanjutkan dengan shalat Idul Adha yang diteruskan dengan menyembelih kurban hingga tanggal 13 Dzulhijjah 1432 H. Sementara sebagian orang yang mampu melaksanakan ibadah haji dan umrah di kota suci Mekkah dan sekitarnya. Usai melakukan umrah, dilanjutkan dengan ibadah haji pada tanggal 8 s/d 13 Dzulhijjah yang didalamnya banyak serangkaian ibadah haji mulai dari wukuf di arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah di Mina, menyembelih hewan kurban, melakukan tahalul hingga melakukan thawaf wada’ jelang pulang ke tanah air.
Baik syariat kurban maupun serangkaian ibadah haji, hakekatnya adalah mengikuti jejak Nabi Ibrahim as beserta keluarga beliau yaitu istri tercinta Hajar dan anak kesayangannya Ismail. Sebagaimana perintah Allah dalam firmannya yaitu:

“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah Dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. An Nahl : 123)

Dari ayat diatas, bahwasannya Allah memerintahkan Nabi Muhammad dan kaumnya untuk mengikuti jejak agama Nabi Ibrahim as. Alasannya yaitu:
1.      Ibrahim as adalah pemuda yang cerdas dan kritis. Itulah sebabnya dia tidak mau menyembah tuhan asal-asalan seperti diyakini masyarakat sekitarnya. Dalam mencari Tuhan dimulai dari melihat bintang, bulan hingga matahari hingga semua itu lenyap dan beliau melepaskan diri dari kemusyrikan kaumnya, lalu menghadapkan wajahnya kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan sepenuh jiwa raganya.
2.      Ibrahim adalah pemuda berpendirian kuat serta pemberani. Beliau dengan keberaniannya menghancurkan berhala-berhala yang disembah raja Namrudz beserta rakyatnya sehingga beliau diberi hukuman yaitu dibakar hidup-hidup, lalu diselamatkan oleh Allah.
3.      Ibrahim as adalah sosok yang sangat patuh kepada Allah. Sangat patuhnya, dia siap melakukan perintah yang sangat berat di hidupnya yaitu menyembelih anaknya Ismail. Namun, karena itu hanya untuk menguji ketaatan Ibrahim, maka Allah mengganti Ismail yang akan disembelih dengan seekor kambing kibas yang besar.
4.      Nabi Ibrahim adalah ayah yang berhasil mendidik anaknya dalam ketaatan terhadap Allah. Sehingga ketika diperintah untuk menyembelih anaknya, Ismail menjawab: “Wahai ayahanda, apa yang diperintahkan oleh Allah kepada engkau, niscaya ayah akan mendapati aku sebagai anak yang sabar.”
5.      Doa Nabi Ibrahim banyak yang dikabulkan Allah berupa Mekkah yang yang aman dan generasinya dijauhkan dari menyembah berhala. Keturunannya termasuk kelompok shalihin dan banyak menjadi Nabi atau Rasul meneruskan cita-cita luhurnya.

Nabi Ibrahim meninggalkan banyak peristiwa bersejarah, seperti Ka’bah, Maqam Ibrahim, Sumur Zam-zam, Mas’a, Jamarat, Jabl Qurban, dan lainnya yang hingga kini menjadi pedoman berkurban dan haji bagi umat Islam sedunia.

Oleh : Drs. H. Syamsun Aly, M.A.
Editor : Syamsi


Jika anda menyukai artikel ini, silahkan di link balik dengan menyertakan link berikut di situs anda . Terima kasih.


0 komentar:

Posting Komentar

Tutur Kata Cerminan Pribadi Anda

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons