“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu:
"Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni
mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi.
Sesungguhnya akan Berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang
dahulu ".” (QS.Al Anfaal :
38)
Ayat
diatas memberi harapan yang sangat besar bagi kaum muslim akan rahmat Allah
SWT, sebab orang-orang kafir saja yang melakukan kekufuran kepada Allah SWT,
pendusta kepada para rasul-rasul-Nya, yang menghina ayat-ayat-Nya, yang
berpaling dari agama-Nya, mendapatkan jaminan ampunan dari Allah SWT, jika
mereka bertaubat dan memeluk agama-Nya. Saat seorang muslim mrmbaca ayat
tersebut, ketergantungannya kepada taubat semakin bertambah, pengharapannya
kepada Allah SWT semakin meningkat, dan prasangkaannya kepada Allah SWT akan
semakin baik. Kondisi yang jelek dan dosa yang banyak tidak melemahkannya untuk
bertaubat dan kembali ke jalan-Nya.
Salah
satu kebaikan seorang mukmin adalah mengakui dosa-dosanya kepada Allah SWT, dan
Allah pun memuji orang-orang yang mengakui kesalahannya. Tengoklah Nabi Musa as
tatkala membunuh seseorang maka ia berkata, “Hai Rabb-ku ampunilah aku”, maka
Allah mengampuninya. Lihatlah Nabi Adam as ketika melanggar larangan Allah maka
ia berkata, “Wahai Tuhan kami, sungguh kami telah menganiaya diri kami sendiri,
jika engkau tidak mengampuni kami, maka kami termasuk orang-orang yang
merugi.”, begitu pula Nabi Muhammad SAW dalam doa iftitah membaca, “Allahumma inni dzolamtu nafsi wa’taroftu
bidzunubi faghfirli dzunubi jami’a” yang artinya “Ya Allah sungguh aku
telah mendzalimi diri kami sendiri dan mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah
semua dosaku”.
Jadi
hendaklah kita menginsafi dosa dan kesalahan sendiri karena orang yang mengakui
kesalahan sangat pantas untuk dikasihani
dan diberi maaf. Betapa terhormatnya Nabi Musa, betapa agungnya Nabi
Adam, dan betapa mulianya Rasulullah SAW, tapi mereka berani mengakui kesalahan
dihadapan Allah SWT. Lalu, bagaimana dengan kita? Adapun orang-orang yang
berhati keras, yang sombong dan congkak, dan yang merasa tidak pernah bersalah,
akan jauh dari rahmat Allah SWT dan ampunan-Nya.
Betapa
besarnya kesalahan manusia yang ia perbuat, maka masih lebih besar
pengampunannya, maka itu janganlah berputus asa dari rahmat Tuhanmu seperti
pada firman Allah pada Surat Az Zumar ayat 53 yang artinya yaitu “Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tidakkah
firman Allah ini dapat melapangkan hati, menghilangkan keresahan, dan menghapus
kegundahan saudara?. Dalam ayat ini Allah melarang kita dari berputus asa dalam memohon ampun kepada-Nya, Allah
mengabarkan pula bahwa Allah akan mengampuni siapa saja yang bertaubat
kepadanya, baik dari dosa-dosa kecil maupun dosa-dosa besar.
Oleh : M. Khairul Anam,S.Pd.I
Editor : Syamsi
Jika anda menyukai artikel ini, silahkan di link balik dengan menyertakan link berikut di situs anda . Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar
Tutur Kata Cerminan Pribadi Anda