Sudah
kita rasakan tahun berubah dari tahun 1432 H menjadi tahun 1433 H dan dari
tahun 2011 menjadi tahun 2012. Pergantian tahun dan hari tersebut di atas,
menjadi pandangan yang biasa kita rasakan. Anak kecil pun tahu bahkan tanpa
memperhatikan serius matahari terbit di timur, naik sampai puncak ketinggian
pada siang hari kemudian turun kembali dan tenggelam di barat lalu berganti
menjadi petang hari dan seterusnya hingga berganti hari. Karena malam dan siang
menjadi pemandangan rutin sehari-hari maka tidak menjadi istimewwa lagi. Tetapi
mengapa Al Qur’an berulang-ulang menegaskan bahwa pergantian dan silih
bergantinya malam dan siang termasuk dalam firman Allah di bawah ini mengandung
pelajaran bagi orang yang mempunyai penglihatan atau daya pandang yang dalam
bahasa arab yaitu abshar atau bagi
orang yang menginginkannya?
“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan
siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang
ingin bersyukur.” (QS. Al Furqon : 62)
Firman
Allah menyebutkan dalam surat Ali Imron ayat 190 yang berarti “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal”. Selain gelap, pada malam hari udara terasa juga
sejuk atau lebih dingin dibandingkan siang hari. Inilah salah satu peristiwa
yang pasti terjadi di alam. Malam senantiasa gelap dan siang terang benderang.
Pertanyaan yang dapat dimunculkan, mengapa pada malam hari gelap dan pada siang
hari terang benderang? Mengapa ada gelap dan ada terang? Pergantian malam dan
siang mengisyaratkan adanya paket-paket dari kondisi tidak seimbang di alam
semesta. Kehidupan bergantung pada keberadaan paket-paket ini. Sulit
dibayangkan bagaimana kehidupan akan berlangsung jika bumi pada posisi
menggantikan planet Saturnus atau Neptunus.
Fenomena
malam dan siang menuntun pada keterbatasan alam, baik aspek waktu maupun ruang.
Keberhinggaan alam semesta dari sisi waktu pada gilirannya menuntut kehadiran
Sang Pencipta, Allah SWT. Disamping itu banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an yang
mengandung pertanyaan-pertanyaan.
Untuk
menjawab pertanyaan Al Qur’an, rasanya belum cukup anak cucu kita nanti hanya
mampu baca Al Qur’an dengan baik dan benar, tetapi perlu sejak dini/kecil
mereka diberi pemahaman yang lebih terhadap Al Qur’an terutama tantangan atau
pertanyaan Al Qur’an kepada manusia agar generasi penerus bangsa kelak akan
jauh lebih baik daripada generasi sekarang ini.
Oleh
: Achmad Lutfi, M.Pd.
Editor : Syamsi
Jika anda menyukai artikel ini, silahkan di link balik dengan menyertakan link berikut di situs anda . Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar
Tutur Kata Cerminan Pribadi Anda