Masjid Manarul Ilmi, ITS Online - JMMI, organisasi yang bergerak di bidang dakwah kampus ini tak kehabisan acara selepas rangkaian panjang Ramadan di Kampus (RDK). Kini JMMI bersiap dengan kegiatan mentoring, yang menjadi ajang pembinaan mahasiswa baru 2011. Mentoring yang rencananya dilaksanakan selama satu semester ini dibuka dengan acara GOM.
Moch Redza Kusuma, pembicara GOM menyampaikan materinya dengan cukup menarik. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta GOM. Penjabaran selama satu jam ini mengulas mentoring sebagai ajang untuk berprestasi. Mentoring dengan prestasi, mungkin sebagian orang akan berpikir bahwa hal ini tidak ada kaitannya. Namun, Redza dengan bahasanya yang lugas, dua hal ini dapat dihubungkan dengan cukup apik.
Salah satu bahasan yang cukup banyak menarik perhatian peserta adalah saat pemutaran video seorang anak bernama Rick Hoyt, seorang anak yang lahir pada tahun 1962 dengan keadaan tidak normal. Kerusakan saraf pada otaknya membuat Rick tidak bisa bergerak dan berbicara, sehingga seluruh aktivitas hidupnya bergantung pada orang tuanya, Dick dan Judy Hoyt.
Tak ada satu pun sekolah yang mau menerima Rick karena ketidaknormalannya. Alhasil, Dick dan Judy-lah yang harus mengajari Rick membaca. Kekurangan ini tidak membuat Rick putus asa karena orang tuanya selalu menekankan pada satu kata 'can' atau bisa.
Dari sini, kita juga bisa belajar mengenai ketulusan serta keikhlasan. Hal ini ditunjukkan oleh Dick yang mewujudkan mimpi-mimpi Rick, yang salah satunya adalah renang dengan membentuk sebuah tim yang dia beri nama Hoyt Team. Melalui tim ini, Dick telah mengikuti kurang lebih 942 event dalam rentang tahun 1979-2006. Segala sesuatu dia lakukan hanya untuk kebahagiaan Rick, anaknya.
Video berdurasi delapan menit ini berhasil mendatangkan haru di ruang utama masjid Manarul Ilmi ITS yang penuh sesak oleh sekitar 1.300 mahasiswa yang datang. Terlihat, mata beberapa peserta berkaca-kaca, bahkan ada yang sesekali mengusap ujung mata mereka.
Ketika ditanya mengenai hal lain yang dapat diambil dari video ini, Erfina dan Lusi, peserta GOM, kompak menjawab yakni ketulusan seorang ayah yang berkorban demi anaknya. Bahwa orang tua, bekerja keras hanya untuk kesuksesan dan kebahagiaan anaknya. Mereka berkata akan bekerja keras juga dalam belajar untuk kebahagiaan orang tua mereka. Tidak hanya belajar ilmu dunia tentu saja, tapi juga ilmu agama.
Rangkaian materi panjang ini pun ditutup dengan penjabaran singkat mengenai lagu yang menjadi backsound video Hoyt Team yang dibawakan oleh Josh Groban berjudul Don’t Give Up. Redza, motivator khusus remaja ini berujar, "Salah satu lirik lagu ini adalah don’t give up because you are live, jangan menyerah karena kamu hidup. Jadi kalau mau menyerah ya mati saja." Dengan gaya penyampaian Redza yang ceplas-ceplos, kata-kata ini berhasil membuat peserta tergelak.
Diakhir penyampaiannya, Redza menegaskan, jika ingin menjadi pemenang lagi, manusia harus keluar dari zona nyaman dan merencanakan setiap kesuksesan yang ingin diraihnya. “Keluar dari zona nyaman, jangan jadikan kuliah hanya sebagai rutinitas dan rencanakan setiap mimpi kita,†terang mantan manager Soto Abbas wilayah Surabaya ini.
Sementara itu, Ketua Tim Pembina Kerohanian Islam (TKPI) ITS, Dr Triwikantoro MSi dalam sambutanya menegaskan, mentoring adalah wajib bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Agama Islam, dan akan menjadi pertimbangan dalam penilaian. ''Nilai mentoring akan menjadi bagian nilai agama dengan bobot sekitar 20 sampai 30 persen,'' ungkap dosen Fisika FMIPA ini.
Triwikantoro juga menyampaikan, kesuksesan manusia yang sebenarnya adalah kesuksesan yang kekal. ''Kesuksesan kita yang sesungguhnya dan yang kekal dapat kita capai dari surga Allah SWT,'' terang dosen yang juga Dekan FMIPA ini. (rik/m3/nrf)
Jika anda menyukai artikel ini, silahkan di link balik dengan menyertakan link berikut di situs anda . Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar
Tutur Kata Cerminan Pribadi Anda